Secara psikis, hampir 90 persen anak-anak Indonesia mengalami kekerasan emosional seperti bentakan, merendahkan martabat. Seolah-olah hal seperti itu dianggap bukan lagi kekerasan dalam lingkup sosial budaya kita. Sedangkan kekerasan verbal hampir semua anak Indonesia mengalaminya ( Arist,2013).
National
Children's Alliance (2014), melaporkan bahwa di antara lebih dari 294.000 anak-anak
yang dilayani oleh Pusat Advokasi Anak di
seluruh negeri pada tahun 2013, beberapa
statistik mengejutkan bahwa kekerasan terhadap
anak berjumlah 324.586 meliputi: Jenis kekerasan yang dilaporkan diantaranya
kekerasan Seksual 202.265 (62%), kekerasan Fisik
55.246 (17%), pengabaian 22047 (7%), menyaksikan kekerasan 17339 (5%), Ancaman
obat 11421(4%), Lainnya 16268 (5%).
Banyak
kasus kekerasan terhadap anak yang belum terungkap sehingga hanya sedikit yang
ditindaklanjuti. Menurut data Rekapitulasi Kekerasan Terhadap Anak yang
ditangani RPK POLDA KALSEL pada tahun 2011 tercatat ada 178 tindak kekerasan,
pada tahun 2012 tercatat ada 132 tindak kekerasan, sedangkan pada tahun 2013 terdapat 149 tindak kekerasan terhadap
anak. Hal ini terjadi karena kasus
kekerasan tersebut tidak dilaporkan, terutama apabila kekerasan tersebut
terjadi di rumah tangga.
Dari hasil penelitian yang diteliti oleh Sapto Adi (2014),
kekerasan verbal yang diterima oleh anak akan mempengaruhi keadaan emosional
seorang anak tersebut yang dapat mengakibatkan timbulnya perilaku agresif.
Semakin sering melakukan kekerasan verbal terhadap anak maka ini akan lebih
mengganggu pada keadaan emosional anak bahkan dapat menjurus pada gangguan
kepribadian.
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan pula bahwa tingkat
kekerasan verbal 9,3% tidak terjadi, 30,2% rendah, 27,9% sedang, 32,6% tinggi, sedangkan
Tingkat agresivitas 34,9% rendah, 37,2% sedang, dan 27,9% tinggi.
Bagi orang tua diharapkan dapat mengontrol emosi dan menghindari melakukan perbuatan kekerasan verbal kepada anaknya agar anak tidak menjadi lebih agresif dan memberikan pola asuh demokratis agar terjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Orang tua juga dapat mencari informasi mengenai cara berperilaku terhadap anak dan informasi ini dapat diperoleh melalui media massa atau dari internet dan informasi juga bisa didapat dengan berdiskusi langsung kepada ahli anak seperti dokter anak dan psikolog anak.
Silahkan Download File refferensi Skripsinya Dibawah iniBagi orang tua diharapkan dapat mengontrol emosi dan menghindari melakukan perbuatan kekerasan verbal kepada anaknya agar anak tidak menjadi lebih agresif dan memberikan pola asuh demokratis agar terjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Orang tua juga dapat mencari informasi mengenai cara berperilaku terhadap anak dan informasi ini dapat diperoleh melalui media massa atau dari internet dan informasi juga bisa didapat dengan berdiskusi langsung kepada ahli anak seperti dokter anak dan psikolog anak.
DOWNLOAD HERE
File PDF with Ziddu
Hubungan Kekerasan Verbal Orang Tua Dengan Tingkat Agresivitas Anak
jika file download bermasalah, silakan tinggalkan komentar
No comments:
Post a Comment
BERI KOMENTAR, SARAN, ATAU MASUKAN UNTUK BLOG INI