Friday 14 March 2014

10 Langkah Tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP)




Resusitasi jantung paru-paru atau CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali. CPR sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya.

Namun yang perlu diperhatikan khusus untuk korban
pingsan karena kecelakaan, tidak boleh langsung dipindahkan karena dikhawatirkan ada tulang yang patah. Biarkan di tempatnya sampai petugas medis datang. Berbeda dengan korban orang tenggelam dan serangan jantung yang harus segera dilakukan CPR.

 Tahap untuk mendapatkan Resusitasi yang efektif adalah dengan memeriksa Airway, Breathing, Circulation (ABC)

Opening the airway with a head tilt-chin lift maneuver
Looking, listening and feeling for breathing
Perform chest compressions to support circulation in those who are non-responsive without meaningful breaths





Tahap-Tahap RJP
  1. Periksa Kesadaran Penderita
    • Menepuk bahu/ menggoyangkan badan penderita
    • Jika belum merespon, panggil dengan suara keras
    • Jika tidak merespon lakukan tahap ke-2
  2. Call For Help
    • Berteriak minta tolong dengan orang sekitar
    • Aktifkan EMS(Emergency Medical Service) dengan menelpon 911 atau Panggilan emergensi lokal
    • Saat menghubungi EMS, informasikan tentang kejadian, jarak terdekat menuju kejadian, nama tempat kejadian, lantai, kamar, dengan lengkap
    • Jelaskan nama anda yang menghubungi, apa yang terjadi, jumlah korban, kondisi korban, dan pertolongan yang sudah diberikan.
    • Sementara menunggu Tim EMS datang lakukan tahap ke-3
  3. Atur Posisi Korban
    • Posisi baring telentang (agar efektif dalam melakukan pemeriksaan napas dan nadi)
    • Baringkan ditempat datar dan  keras
  4. Ekstensikan Kepala Korban
    • Tehnik mengangkat dengan cara 1 tangan di dahi korban dan tangan lainnya di bawah dagu korban
  5. Periksa Mulut Korban
    • Kaji adanya benda asing/ material muntahan dimulut korban. Jika terlihat ambil benda asing tersebut. Pengambilan material cair dengan kain, pengambilan material padat dengan jari
    • JANGAN MEMBUANG WAKTU UNTUK TINDAKAN INI SAJA, lakukan tahap 6
  6. Periksa Napas
    • Lihat dada penderita apakah  normal (normalnya turun naik)
    • Dengar suara napas dengan merasakan hembusan napas di pipi
    • Jika tidak ada tanda-tanda napas, lanjut ke tahap-7
  7. Beri 2x napas buatan
    • Pencet hidung korban, lingkari mulut korban dengan mulut anda secara ketat
    • Hembuskan napas pelan dan dalam  sampai melihat dada penderita naik
    • Batas waktu antara napas kedua 1,5 detik
  8. Periksa nadi korban
    • Pada orang dewasa terletak di arteri karotis (leher)
    • Angkat dagu seperti tahap 4, tekan dan  rasakan nadi carotis, tahan 5-10 detik
    • Jika nadi ADA dan napas TIDAK ADA, beri napas buatan sebanyak 10-12x/menit
    • Jika nadi dan napas TIDAK ADA, mulai gunakan KOMPRESI DADA
  9. Kompresi Dada
    • Tekan teratur pada dinding dada. Diharapkan darah akan mengalir ke organ vital dan organ vital masih tetap berfungsi hingga EMS datang
    • Lokasi penekanan pada area, dua jari di atas proxesus xifoideus.
      Penekanan dilakukan dengan menggunakan pangkal telapak tangan. Dengan posisi satu tangan diatas tangan yang lain.
    • Tekanan pada tulang dada dilakukan sedemikian rupa sehingga masuk 3-4 cm (pada orang dewasa).
    • Jaga lengan penolong agar tetap lurus, sehingga yang menekan adalah bahu (atau lebih tepat tubuh bagian atas) dan bukan tangan atau siku.
    • Pastikan tekanan lurus ke bawah pada tulang dada karena jika tidak, tubuh dapat tergelincir dan tekanan untuk mendorong akan hilang.
      Gunakan berat badan saat kita berikan tekanan.
    • Dorongan yang terlalu besar akan mematahkan tulang dada
    • Waktu untuk menekan dan waktu untuk melepas harus sama waktunya.
    • Berikan kompresi 30x dengan kecepatan 80-100x/menit
    • Setiap 30 kali kompresi harus dikombinasikan dengan napas buatan
  10. Kordinasikan Antara Kompresi dengan napas buatan
    • Setiap akhir 30x kompresi diselingi dengan 1-1,5 detik napas buatan.
    • Rangkaian 30 kali kompresi dan 2 kali napas buatan diulang selama 5 kali siklus baru lakukan evaluasi nadi(tahap ke-8)
    • Lanjutkan resusitasi hingga EMS tiba
Tanda-tanda keberhasilan RJP:
1.      Dada harus naik dan turun dengan setiap tiupan (ventilasi).
2.      Pupil bereaksi atau tampak berubah normal (pupil harus mengecil saat diberikan cahaya).
3.      Denyut jantung kembali terdengar Reflek pernapasan spontan
4.      dapat terlihat Kulit penderita pucat berkurang atau kembali normal.
5.      Penderita dapat menggerakkan tangan atau kakinya
6.      Penderita berusaha untuk menelan
7.      Penderita menggeliat atau memberontak

Ekstensikan Kepala Korban
Kompresi Dada




No comments:

Post a Comment

BERI KOMENTAR, SARAN, ATAU MASUKAN UNTUK BLOG INI